JENIS TANAMAN OBAT YANG AMPUH
BERMACAM-MACAM TANAMAN OBAT YANG ADA DI INDONESIA
(Zingiber officinale roxb= Ginger=Khan jiang)
Ciri umum tanaman jahe adalah tumbuh berumpun dan tingginya dapat mencapai
1m. Jahe berbatang semu,tidak bercabang, berbentuk bulat tegak, dan tersusun
dari lembaran pelepah daun. Batang berwarna hijau pucat dengan warna pangkal
batang kemerahan, terdiri dari upih dan helaian daun dan berdaun tunggal.
Berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya, ada 3 jenis jahe, yaitu
jahe putih/kuning besar(jahe badak/ jahe gajah), jahe putih kecil (emprit), dan
jahe merah.
Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpangnya/akarnya yang menyebabkan
rasa pedas.
Efek farmakologi pada jahe yaitu melancarkan peredaran darah,meningkatkan
gairah seksual, menghambat terjadinya ejakulasi dini,merangsang regenerasi
kulit, menghangatkan badan dan antiradang.
Selain itu jahe digunakan sebagai bumbu masak,minuman penyegar,manisan
ataupun dijadikan obat gosok penyakit encok dan sakit kepala.
Jahe dapat digunakan sebagai obat alami mengobati penyakit batuk, kolera,
dan obat kuat bagi pria.
- Kunyit
(Curcuma domestica=Kunir=Kuni=Yin cin)
Kunyit merupakan tanaman herba dan tingginya dapat mencapai 100 cm. Batang
kunyit semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan.
Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang/ akarnya mengandung minyak asiri
dan senyawa lainnya.
Efek farmakologi pada kunyit yaitu melancarkan peredaran darah, anti
imflamasi, antibakteri, melancarkan pengeluaran empedu, antipiretik, dan
icteric hepatitis.
Kunyit dipercaya bisa mengobati penyakit seperti demam, flu, asma, bronchitis,
mual, nyeri lambung, terlambat haid, keputihan, hepatitis dan hipertensi.
- Temulawak
(Curcuma xanthorhiza roxb= Koneng gede= Shu kuat keung wong)
Temulawak merupakan tanaman herba yang batang pohonnya berbentuk batang
semu dan tingginya dapat mencapai 2m.Daunnya lebar dan pada setiap helaian
dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun yang agak panjang.
Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang/ akarnya.mengandung minyak
menguap, asiri,kamper dan senyawa lainnya.
Efek farmakologi pada temulawak yaitu hepatoprotektor, menurunkan kadar
kolesterol,antiinflamasi/radang,pencahar,diuretik (peluruh kencing), tonikum,
dan menghilangkan nyeri sendi.
Temulawak dipercaya dapat mengobati penyakit hepatitis, maag, sembelit,
nyeri sendi dan tulang
- Kencur
(Curcuma zedoaria=Kaempferia galanga L=Kachora)
Kencur merupakan tanaman empon-empon/temu-temuan dengan jumlah helaian daun
tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan.
Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang/ akarnya, sementara daun kencur
juga dapat dimakan buat sayur urap.
Rimpangnya mengandung minyak atsiri, pati dan mineral lainnya. Rimpang
kencur mempunyai aroma yang spesifik.
Efek farmakologi pada kencur juga melancarkan peredaran darah, tonikum yang
berkhasiat menambah napsu makan, sehingga sering diberikan pada
anak-anak.
Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula.
Kencur dipercaya dapat mengobati batuk, radang lambung, sakit kepala,
influensa, diare, dll.
Bagi yang batuk dan yang ingin mempertahankan suaranya dapat
mengunyah-ngunyah kencur.
- Asam Jawa
(Celagi=Tamarind=Loa wang zi)
Pohon Asam jawa dapat bertahan hidup puluhan tahun dan bisa mencapai tinggi 25
m. Pohonnya tahan terhadap terpahan angin, terhadap serangan hama, juga tahan
terendam dalam air. Berusia puluhan tahun masih bisa menghasilkan buah asam.
Bagian tanaman yang digunakan adalah daging buahnya. Dapat dilarutkan dalam
air dan airnya digunakan dalam masakan atau juga dimakan begitu saja.
Buah asam jawa mempunyai 2jenis yaitu asam jawa yang manis dan masam.
Kandungan utama dalam asam jawa ialah asid, gula, vit B dan kandungan
kalsium yang tinggi.
Efek farmakologi pada asam adalah mengobati batuk, perit tekak, demam, dan
perut kembung.
Asam jawa mudah didapat di pasaran dalam bentuk pulpa (daging buahnya) ,
berbiji atau tanpa biji yang dibungkus rapi.
Tip jamu gendong yang simple dalam mempertahankan kesehatan
1. Kupas dan bersihkan : Jahe (u/lebih baik & pedas jahe merah), Kencur,
Kunyit (bisa juga biang kunyit), Temulawak.
Biasanya porsinya tergantung maunya kita, misal kalau lagi masuk angin/asam
urat dibanyakin jahe nya dan kalau bisa jahe merah, bila lagi batuk dibanyakin
kencurnya, bila lagi datang haid dibanyakin kunyitnya dan kalau dapat biang
kunyitnya. dan terakhir bila lagi kecapekan/levernya kurang sehat dibanyakin
temulawaknya. Bagi wanita hamil sebaiknya jangan pakai kunyit, karena beresiko
keguguran.
Semua bahan tersebut sesudah bersih di blender, kemudian disaring. Ampasnya
bisa diblender lagi dan disaring lagi. Bisa diulang sampai 3x untuk mendapatkan
hasil yang banyak. (Semua bahan yang diblender tersebut tidak perlu dimasak,
cukup dicuci bersih).
2. Masak gula aren bisa juga masak bersama dengan asam jawa sampai hancur
gulanya.
Banyaknya gula aren dan asam jawa tergantung keinginan mau manisnya seberapa
dan keasaman nya seberapa suka. Saya memilih gula aren dari pada gula jawa
karena lebih sehat saja dari pada gula jawa. Sebenarnya semakin kita berumur
sebaiknya juga mengurangi/ menghindari hal-hal yang manis.
Gula aren & asam jawa yang sudah dimasak dan masih panas ini akhirnya
juga disaring disatukan dengan hasil saringan bahan-bahan yang pertama tadi
yang memang tidak dimasak terlebih dahulu.
Jadi cuma dapat panasnya dari gula aren & asam jawa yang dimasak.
Ampas dari asam jawa yang masih ada biji2nya ini bisa diambil sekali lagi,
dikasih air dan diperas dengan sendok dan disaring lagi biar menambah
keasamannya.
3. Akhirnya hasilnyanya bisa langsung diminum hangat-hangat dan kalau ada
lebih bisa disimpan di kulkas untuk diminum di hari-hari berikutnya.
- Brotowali
(Tinospora crispa L=Bitter grape=Shen jin teng)
Tanaman brotowali tumbuh merambat. Kulit batangnya berbenjol-benjol dan
berasa sangat pahit.Daun brotowali berupa daun tunggal, berbentuk jantung
dengan ujung runcing, tepi rata, tulang daun menjari.
Bagian tanaman brotowali yang banyak digunakan untuk obat adalah batangnya.
Batang brotowali mengandung zat pahit yaitu pikroretin dan senyawa lainnya
seperti berberin, tinokrisposid, saponin, tanin, kolumbin,pati, dll.
Brotowali memiliki efek farmakologi seperti analgesik (mengurangi rasa
sakit), antipiretik (menurunkan demam), anti-inflamasi (antiradang),
hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah), dan melancarkan meredian.
Batang brotowali biasa digunakan untuk mengobati penyakit perut, demam,sakit
kuning, dan sebagai obat oles/plester untuk menghilangkan rasa sakit di
pinggang, obat kudis, malaria serta rematik.
- Daun Dewa
(Gynura pseudochina=Tigel kio=Beluntas cina=Samsit)
Tanaman daun dewa digolongkan tumbuhan terna dengan tinggi 30-45cm dan tumbuh
tegak. Batang daun dewa pendek, lunak, berbentuk segi lima. Daunnya termasuk
tunggal, tersebar mengelilingi batang. bertangkai pendek, tepi bertoreh,
pangkal meruncing, pertulangan menyirip. Panjang daun sekitar 20 cm dan lebar
10cm.
Bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya. Kandungan kimia yang terdapat
pada daun dewa diantaranya flavonoid, asam fenolat, asam klorogenat, alkaloid,
minyak asiri, dll. Diindikasikan dapat menurunkan kolesterol darah.
Efek farmakologi dari hasil penelitian diketahui daun dewa bersifat
antikoagulan (mengencerkan bekuan darah), menghentikan pendarahan,
menghilangkan panas,membersihkan racun, antikarsinogen dan diuretik (meluruhkan
kencing).
- Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia lamk=Bastard cadar)
Jati belanda berbatang keras, berkayu bulat, bercabang,permukaan batang kasar.
Daun jati belanda tunggal, berbentuk lanset,permukaan daun kasar, bagian tepi
bergerigi, letaknya berseling dan pertulangan menyirip.
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, buah, biji, dan kulit batang
bagian dalam. Zat utama yang terkandung dalam seluruh bagian tanaman adalah
tanin dan musilago. Kandungan lain diantaranya resin,flanonoid,karotenoid,asam
fenolat,za pahit, dll. Tanin mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara
mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus halus. Sementara
musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin. Dengan adanya
musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi.
Efek farmakologi jati belanda seperti menghentikan diare dan pelarut lemak.
- Kumis Kucing
(Orthosiphon aristatus =Remujung= Ma xu cao)
Tanaman kumis kucing merupakan herba berbatang basah, tumbuh tegak dan
tingginya dapat mencapai 2m. Daun kumis kucing tunggal, berbentuk bulat telur,
lanset, atau belah ketupat dengan panjang antara 4-10cm serta lebar 5-7,5mm.
Bagian tanaman kumis kucing yang berkhasiat adalah daunnya. Mengandung
senyawa sinensitin, flavon-flavon,zak samak, saponin,tanin, minyak asiri, dll.
Efek farmakologi kumis kucing seperti antiradang,infeksi kandung kemih, batu
saluran kemih dan empedu, asam urat, kencing batu, dan keputihan. Daun kumis
kucing bersifat diuretik dan digunakan sebagai obat batu ginjal. Di India
digunakan mengobati rematik dan rematik akut, menurunkan kadar gula pada
penderita diabetes, encok, serta menurunkan panas.
- Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa=Crown of God=Pau)
Mahkota dewa adalah tanaman perdu yang tingginya sekitar 3-4m. Batang bergetah
terdiri dari kulit dan kayu.Sepintas daun mahkota dewa mirip dengan jambu air
mawar. Perbedaannya daun mahkota dewa lebih ramping dan bertekstur lebih jelas.
Buah mahkota dewa memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari sebesar bola
pingpong dengan diameter 3cm hingga sebesar apel dengan diameter 6cm. Warna
kulit buah saat masih muda, hijau, setelah tua berwarna merah, Semakin tua,
warnah kulit buah bertambah gelap. Sementara daging buahnya berwarna putih dan
berasa sepat.
Bagian tanaman mahkota dewa yang berkhasiat obat adalah daging buahnya.
Kandungan buah mahkota dewa terdiri dari golongan alkanoid, tanin,
flavonoid,saponin, lignan,sterol & minyak asiri.
Senyawa lignan baru yang terdapat pada ekstrak daging buah mahkota dewa
berfungsi sebagai antikanker,anti histamin,anti alergi dan antioksidan.
Efek farmakologi nya seperti antitumor, antidisentri, antiinsekta, mengobati
eksim, hepatotoksik dan antibodi.
Ramuan mahkota dewa yang dipakai adalah atas buah yang sudah di
potong-potong dan di keringkan, karena yang masih fresh masih mengandung racun.
Khasiatnya dipercaya mengobati tumor, kanker,diabetes melitus, hipertensi,
hepatitis, jantung & gangguan ginjal.
- Mengkudu
(Morinda citrifolia L=Magic plant=pace)
Mengkudu termasuk jenis kopi-kopian. Tumbuhan ini mempunyai batang tidak
terlalu besar dengan tinggi 3-8m. Daunnya bersusun berhadapan panjang 20-40cm
dan lebar 7-15cm. Buahnya berwarna hijau mengkilap dan berwujud buah buni
berbentuk lonjong dengan variasi trotol-trotol
Mengkudu terkenal sebagai tanaman obat karena buah, daun maupun akarnya
dapat digunakan sebagai bahan obat. Buahnya dimanfaatkan untuk peluruh air seni
dan menurunkan tekanan darah tinggi. Daunnya dapat digunakan untuk obat sakit
perut seperti mulas dan kolik serta sebagai pencahar. Sementara akarnya
digunakan sebagai obat peluruh air seni dan pencahar.
Efek farmakologi nya sebagai antiseptik, antiradang, membersihkan darah,
meluruhkan haid, diuretik, meningkatkan sirkulasi darah, mengobati limpa dan
liver, sembelit, serta mengobati batuk dan rematik.
- Pegagan
(Centella asiatica=Daun kaki kuda=Ji xue cao)
Pegagan adalah tanaman terna tahunan yang tidak mempunyai batang, rimpang
pendek, dan stolon merayap.Panjang pegagan antara 10-80cm. Pada setiap
buku-buku batang keluar akar. Daun pegagan merupakan daun tunggal bertangkai
panjang dan tersusun dalam roset.Helaian daun berbentuk ginjal, tepi bergerigi
dan terkadang agak berambut. Daun dapat dimakan sebagai lalap untuk penguat
lambung.
Bagian tanaman pegagan yang digunakan adalah seluruh bagian (herba) kecuali
akar. Pegagan umumnya digunakan dalam bentuk kering, baik batang maupun
daunnya. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan dalam bentuk segar.
Efek farmakologi seperti refitalisasi sel & pembuluh darah, antiinfeksi,
antibakteri,antipiretik (menurunkan panas dan demam), mempercepat penyembuhan
luka, diuretik (meluruhkan kencing), pembengkakkan hati, meningkatkan kesuburan
wanita, mengurangi gejala asma, dan mengobati hipotensi.
Ramuan pegagan dipercaya bisa mengobati batuk darah, mimisan,gejala
asma,types, darah tinggi, dan jantung.
- Sambiloto
(Andrographis paniculata=Ampadu tanah=Chuan sin lien)
Sambiloto tergolong terna(herba) semusim, tumbuh tegak, tinggi sekitar 50cm dan
rasanya sangat pahit.Batang sambiloto berkayu, berpangkal bulat, berbentuk segi
empat saat muda dan bulat setelah tua, percabangan monopodial. Daun sambiloto
tunggal, tersusun berhadapan, berbentuk lanset, bertepi rata, ujung dan pangkal
daun tajam / runcing.
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun.Daun sambiloto mengandung
saponin,flavonoida dan tanin. Berdasarkan hasil penelitian kimiawi diketahui
bahwa sambiloto merupakan tumbuhan yang kaya dengan berbagai kandungan kimia.
Sambiloto memiliki efek farmakologi seperti imunostimulan (meningkatkan
kekebalan tubuh), antibiotik, antipiretik (penurun panas), anti inflamasi
(antiradang), hepatoprotektor, hipotensif, hipoglikemik, antibakteri,
antiradang saluran pernapasan serta meredian jantung dan paru paru.
Ramuan sambiloto dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit seperti darah
tinggi, kanker,tumor, kista, mioma, kencing manis, radang saluran napas,
bronchitis, asma, amandel, flu, hepatitis.
- Sambung Nyawa
(gynura procumbens merr=leaves of the gods=ngokilo)
Sambung nyawa termasuk semak belukar dan terna menahun. Bila daunnya dimemarkan
akan timbul bau sedikit harum. Batangnya lunak, berair, sedikit berkayu dan
cendrung roboh. Bagian batang yang menempel ke tanah biasanya akan terbentuk
akar. Tinggi tanaman mencapai 3m atau lebih.
Daun sambung nyawa mengandung flavonoid, glikosida kuersetin, asam fenoleat,
triterpenoid, saponin,steroid, dan minyak asiri.
Sambung nyawa mempunyai efek farmakologi untuk menurunkan panas, mengobati
sakit limpa,menghilangkan sakit karena pukulan,mengobati sakit ginjal, sakit
kulit, gula darah, menurunkan tekanan darah, antimikroba,antikarsinogenik,sitotoksik
terhadap sel kanker, stroke,penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes,
gangguan lambung, radang pita suara, radang tenggorokan, batuk, sinusitis,
polip dan amandel.
- Sirih
(Piper betle L.=Suruh=Ju jiang)
Tanaman sirih tumbuh memanjat dengan tinggi tanaman mencapai 2-4m. Batang sirih
berkayu lunak berbentuk bulat, beruas-ruas, beralur-alur. Daun sirih tunggal
dan letaknya berseling. Bentuk daun bervariasi, dari bundar oval. Ujung daun
runcing, bagian pangkal berbentuk jantung dan agak bundar asimetris, tepi dan
permukaan rata, dan pertulangan menyirip. Daun sirih berbau aromatis.
Tanaman sirih dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk daun,
aroma dan rasa.
Jenis-jenis sirih adalah sirih jawa (daun hijau tua dan rasanya kurang
tajam), sirih banda (daun besar berwarna hijau tua dengan warna kuning
dibeberapa bagian, rasa dan bau lebih sengak), sirih cengkeh ( daun kecil,
lebih kuning,rasanya seperti cengkeh), sirih hitam ( rasanya sangat sengak dan
digunakan sebagai campuran berbagai obat), dan sirih kuning (yang dikunyah
dengan pinang, biasanya berwarna hijau muda dan rasanya kurang pedas.
Daun sirih mengandung minyak asiri yang terdiri dari berbagai senyawa
seperti kavikol,karvakrol, sineol, metil kavikol, eugenol, tanin, gula dan
amilum.
Sirih mempunyai efek farmakologi meredakan batuk, antiradang, merangsang
saraf pusat, meredakan sifat mendengkur, mencegah ejakulasi prematur, keputihan
menghentikan pendarahan dan menguatkan gigi.
Manfaat lain daun sirih sebagai obat sakit gigi dan mulut, sariawan, luka
bekas cabut gigi, menghilangkan bau mulut, batuk, hidung berdarah,
keputihan,antiseptik, wasir, tetes mata, mengurangi produk air susu,bronkhitis,
jerawat, dan memperlancar haid.
Sumber : http://hidupsehat-johan.blogspot.com/2012/10/jenis-tanaman-obat-yang-ampuh.html